Ya, di beberapa lokasi di Nanjing, Jiangsu yang dicurigai sebagai endemi penyebaran virus flu, ribuan burung dan hewan ternak sudah dimusnahkan.
Bahkan, menurut China Daily, penduduk yang tidak mematuhi peraturan tersebut di Nanjing akan didenda hingga USD 8 atau sekitar Rp 77 ribu. Media tersebut, menambahkan bahwa pejabat setempat juga menawarkan bantuan untuk memusnahkan unggas dan hewan yang terjangkit. "Lebih dari 2.000 aparat dikerahkan pihak berwenang untuk memusnahkan hewan yang terjangkit," tulis China Daily.
Jumlah orang yang terjangkit virus flu di Tiongkok terus meningkat. Rabu (10/4) jumlah orang yang terjangkit menjadi 33 orang. Dari jumlah tersebut sembilan korban meninggal dunia.
Sebelumnya, Shanghai telah memisahkan lebih dari 111.000 unggas. Pemerintah Shanghai juga melarang perdagangan unggas hidup dan menutup pasar-pasar dalam upaya menghambat wabah tersebut.
Nah, kemudian Nanjing dan kota Suzhou mengikuti langkah tersebut dengan melarang perdagangan unggas hidup.
Bahkan, menurut China Daily, penduduk yang tidak mematuhi peraturan tersebut di Nanjing akan didenda hingga USD 8 atau sekitar Rp 77 ribu. Media tersebut, menambahkan bahwa pejabat setempat juga menawarkan bantuan untuk memusnahkan unggas dan hewan yang terjangkit. "Lebih dari 2.000 aparat dikerahkan pihak berwenang untuk memusnahkan hewan yang terjangkit," tulis China Daily.
Jumlah orang yang terjangkit virus flu di Tiongkok terus meningkat. Rabu (10/4) jumlah orang yang terjangkit menjadi 33 orang. Dari jumlah tersebut sembilan korban meninggal dunia.
Sebelumnya, Shanghai telah memisahkan lebih dari 111.000 unggas. Pemerintah Shanghai juga melarang perdagangan unggas hidup dan menutup pasar-pasar dalam upaya menghambat wabah tersebut.
Nah, kemudian Nanjing dan kota Suzhou mengikuti langkah tersebut dengan melarang perdagangan unggas hidup.
0 komentar:
Posting Komentar